“Nazaruddin Jadi Motivasi Bersihkan Partai"
"Saatnya melakukan pembersihan menyeluruh," kata Mubarok.
Anggi Kusumadewi

Jajaran pengurus Partai Demokrat. (Antara/ Widodo S Jusuf)
Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Achmad Mubarok menilai, cobaan yang dialami Demokrat kali ini justru dapat menjadi momentum kebangkitan Demokrat. “Kasus Nazaruddin jadi motivasi untuk melakukan pembersihan secara menyeluruh di tubuh Partai Demokrat,
Mubarok mengatakan, selama ini Demokrat cukup rajin ‘bersih-bersih,’ dengan ‘menyapu’ anggota-anggota partai yang melakukan praktek tercela atau koruptif yang tidak sesuai dengan garis partai. “Tapi selama ini upaya pembersihannya baru parsial, karena kasusnya kecil-kecil. Kali ini harus menyeluruh,” tegas Mubarok.
Guru Besar Psikologi Islam UIN Jakarta itu juga tak khawatir kasus Nazaruddin akan mencoreng, bahkan menjatuhkan kredibilitas Demokrat sebagai partai penguasa maupun partai pemenang pemilu. Menurutnya, citra Demokrat justru berpeluang untuk naik pasca kasus Nazaruddin ini.
“Kalau Demokrat bertindak dan bersikap tegas dalam soal ini, maka citra Demokrat akan naik. Tapi kalau kami melindungi koruptor, maka citra kami akan turun,” ujarnya. Mubarok menekankan, Demokrat selamanya tidak akan pernah melindungi koruptor.
“Itu sikap yang kami pegang sepanjang masa,” tandas Mubarok. Bahkan, imbuhnya, pada saat pelantikan anggota partai pun, setiap anggota telah disumpah dan dibai’at langsung oleh SBY untuk tidak melakukan korupsi.
“Anggota Demokrat tidak boleh sedikit pun menyentuh korupsi. Sekali menyentuh barang itu, Demokrat tidak akan pernah melindungi mereka,” kata dia.